Lintas Berita :

Penjor

, 29 April 2012

Penjor adalah Pering Selonjor, Pering (bambu) selonjor (sebatang) jadi bambu sebatang  yang dihias dan dibuat sedemikian rupa sehingga akan terlihat indah. Selain indah Penjor di Bali yang berhubungan dengan Upacara Yadnya, dituntut pula benar dan sesuai dengan Filsafat, Susila dan Upacara. Pada Hari Raya Galungan umat Hindu “Memenjor” yang terbuat dari Sebatang bambu dihiasi dengan “busung” /janur, dilengkapi pula dengan “keraras” /daun pisang kering, “kolong-kolong” terbuat dari janur, “Plawa” / kayumas, Pala Bungkah – Pala Gantung, Kelapa Bungkulan, Jajan dan Sampyan Penjor. Untuk mengikat dipergunakan “Tali Tutus”/tali bambu, bukan tali plastik seperti kebanyakan saat ini. Penjor untuk keperluan Upakara Yadnya dilengkapi dengan Sanggah Cucuk sebagai tempat  menaruh persembahan / Yadnya.

Penjor merupakan perlambang dari Gunung Udaya / Tohlangkir yang lazim disebutkan dengan nama Gunung Agung, Penjor merupakan ungkapan rasa syukur dan bakti kita kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa atas segala kesejahteraan dan kedamaian yang telah dianugrahkan kepada umat manusia. Gunung Agung adalah tempat suci, demikian pula gunung-gunung yang lain di Nusantara, sehingga kesucian ini diwujudkan dengan didirikannya tempat-tempat suci Hindu / Pura, seperti di Gunung Mahameru, Gunung Semeru, atau Gunung Himalaya.

sumber : Arti dan Makna Sarana Upakara oleh Pinandita, Drs. I Ketut Pasek Swastika. 
Media Galiukir | share :

0 komentar:

Posting Komentar

Semua Komentar, Saran dan Kritik anda adalah landasan kami untuk lebih maju

 
Kontak Kami | Tentang Kami | Sitemap
Copyright © 2013. Media Galiukir - All Rights Reserved

© Email : galiukir-blog@hotmail.com